Minggu, 11 Januari 2009

perkembangan komputer

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan peradaban manusia telah banyak mendorong kemajuan dibidang ilmu dan teknologi dengan cepat. Keingintahuan manusia yang sangat besar terhadap segala sesuatu yang mendorong untuk terciptanya sesuatu penemuan-penemuan yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kehidupan manusia. Dimana setiap kehidupan manusia tidak lepas dari kebutuhan akan informasi.
Komputer adalah suatu perangkat yang dapat mengolah data menjadi informasi,dengan cepat dan akurat. Kehadiran computer semakin terasa mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan manusia yang dulunya dilakukan secara manual (tanpa dibantudengan peralatan) dan kini dilakukan secara digital yaitu dengan menggunakan system komputerisasi.
Begitu pula pada lingkungan Rukun Tetangga (RT) sebagai pimpinan yang berhubungan langsung dengan penduduk setempat, RT tersebut menginginkan adanya sistem komputerisasi untuk menangani segala masalah warganya,baik itu menyangkut data-data penduduk, pembuatan Kartu Tanda Penduduk, Pembuatan Kartu Keluarga dan lain-lain.
Salah satu bagian yang perlu penanganan secara khusus, cepat, tepat dan akurat adalah entri data laporan penduduk, yang masih dilakukan secara manual, karena itu dengan dikembangkannya sistem ini maka mempermudah dan mempercepat dalam melakukan pengecekan data.
Banyak cara yang dilakukan oleh seorang ahi program agar hal tersebut dapat diatasi, karena banyak alternatife yang menjadi arah untuk melaksanakan hal tersebut, mulai dari memanfaatkan Bahasa Pemrograman Foxpro,Pascal dan Ctt.
Dalam laporan ini penulis menggunakan Bahasa Pemrograman Foxpro untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,karena Bahasa Pemrograman Foxpro lebih terstuktur dan terinci dalam penyusunan database, record, field dan dapat juga menampilkan laporan sesuai dengan keinginan.

1.2 Permasalahan
Permasalahan yang terjadi pada pendataan warga di kelurahan kampung satu RT (15) adalah proses pendataan warga masih di lakukan secara manual,sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk pencarian data warga dan data-data tersebut tidak terjamin keakuratannya. Selain itu untuk melakukan pemantauan jumlah warga pendatang dan warga meninggalkan lokasi kampung satu RT (15) dapat ditangani dengan baik.

1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
Penentuan langkah apa yang harus dilakukan untuk menangani agar pendataan warga penduduk dapat dilakukan secara cepat,tepat dan akurat secara komputerisasi sehingga proses pelaporan dan mendapatkan informasi dapat dilakukan dengan baik.

1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Proses komputerisasi yang di lakukan pada penelitian adalah untuk pendataan setiap kepala keluarga yang telah memiliki mempunyai KK (kartu keluarga).
2. Sistem yang diambil untuk program ini adalah entry data, hapus data, edit data dan laporan.
1.5 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Pokok
Untuk menghasilkan sebuah sistem pendataan penduduk dalam
Rukun Tetangga (RT) 15 Kampung Satu Tarakan dengan
menggunakan Pemrograman Foxpro.
1.5.2 Tujuan Institusi
Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan salah satu kelulusan
matakuliah D3, yaitu mata kuliah Tugas Pemrograman I.
1.5.3 Manfaat bagi penulis adalah menambah pengetahuan dalam bidang pemrograman dengan menggunakan Program Foxpro untuk mengatasi masalah yang menjadi kendala bagi kelurahan mana saja khususnya bagi kelurahan Kampung Satu tersebut.
1.5.4 Manfaat bagi pembaca diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan
Sebagai referensi atau acuan untuk menyusun bentuk lain yang hampir mirip atau sebagai bahan baru bagi penulisan untuk dikembangkan lebih lanjut.
1.5.5 Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk
mempermudah dalam Pendataan Warga RT (15) Kampung Satu.
Sebagai contoh untuk pelaksanaan system komputerisasi dalam
Pendataan Warga RT (15).

1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Metode studi pustaka
Metode studi pustaka merupakan suatu metode yang penyusun gunakan dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan dengan Tugas Pemrograman (TP) 1 dan melalui itulah penyusun dapat membuat suatu program.
2. Implementasi Program
Penyusun mencoba menerapkan program yang penyusun buat pada pembuatan pendataan warga RT (15) Kampung Satu.
1.7 Mata Kuliah Pandukung
Pelaksanaan penelitian ini didukung oleh beberapa materi yang disajikan pada perkuliahan antara lain:
1. Pemrograman Database.
2. Analisis Sistem Informasi.






















BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Perkembangan Bahasa Pemrograman Foxpro
Seorang ahli NASA bernama Wayne Ratlif menulis suatu program untuk aplikasi bisnis pada waktu senggangnya dan memasarkanya dengan nama Vulcan, tetapi tidak sukses dipasaran. Sementara itu George Tate, ahli di dalam mereparasi komputer yang kemudian menjadi ahli pemasaran software bersama-sama dengan Hal Lachlee mengadakan kontrak dengan Wayne Ratlif untuk memasarkan Vulcan. Nama Vulcan kemudian dirubah menjadi dBASE-II seakan-akan merupakan software yang terbaru. Hasil dari peningkatan dBASE sebelumnya dBASE-I tidak pernah ada. dBASE-II tersebut dipasarkan pada tahun 1981 dengan nama perusahaannya Asthon-Tate yang sebenarnya merupakan paket DBMS (Database Management System ) yang merupakan bahasa tingkat tinggi. dBASE-II langsung menguasai pasaran dan menjadi program yang laris. dBASE-II pertama kali digunakan untuk komputer 16-bit dengan operasi PC-DOS atau MS-DOS. Perkembangan selanjutnya dari dBASE-II adalah dBASE-III dan kemudian berganti nama menjadi FOXPRO.
Data mempunyai jenjang mulai dari karakter-karakter (Characters), item data (data item atau field), record, file dan kemudian database. Jenjang ini dapat digambarkan sebagai berikut :











Karakter-karakter.
Karakter merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus yang membentuk suatu item data.
Field
Suatu field mengambarkan suatu record yang menunjukkan suatu item data. Misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.
Record
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu.
File
Kumpulan dari beberapa table merupakan kumpulan Record-record yang mengambarkan satu kesatuan data yang sejenis.
Database
Kumpulan dari file membentuk suatu database.

2.2 Pemrograman Bahasa Foxpro
2.21 Perintah Masuk Ke Foxpro
Start, Program, Accessories, MSDOS Promp, setelah masuk ke layar MSDOS Promp, berikan perintah :

Gambar perintah masuk ke foxpro
1. Aktifkan direktory kerja.
C:\>D: [ Enter ]
D:\>CD_Foxpro [ Enter ]
2. Setelah aktif dalam direktori folder, kemudian masuk ke dalam foxpro dengan memberikan perintah :
D:\>F:\fox26\fox [ Enter ]

2.2.2 Pembuatan Tabel
Sebelum lebih lanjut memulai, terlebih dahulu harus dibuat suatu tabel sebagai tempat field yang akan dibuat dengan dua cara :
1. Melalui perintah yang diketikan pada jendela perintah (command), langkahnya
ketik :
Create nama_tabel
2. Apabila melalui menu langkahnya :
1. Pilih menu File (menekan Alt+F)
2. Pilih New
3. Pilih Database
4. Pilihlah tombol OK dan tekan Enter

2.2.3 Mengakhiri pembuatan struktur tabel
Pilihlah tombol OK kemudian tekanlah Enter dan akan tampil pilihan
Yes atau No
Pilih Yes kalau bermaksud memasukkan data sekarang
Pilih No kalau tidak bermaksud memasukkan data sekarang

2.2.4 Memasukkan data ke dalam tabel
Jika memilih ”yes”, dapat secara langsung memasukan data kedalamnya
2.2.5 Mengakhiri pemasukkan data
Apabila tidak ada lagi data yang hendak dimasukan ke tabel, dapat menekan tombol ”Ctrl” dan ”W” secara bersamaan ”(Ctrl+W)”. Tombol ”Ctrl+End” juga dapat dipakai gunakan untuk keperluan ini. Alternatif lain, yaitu dengan melakukan langkah sebagai berikut :
Memilih menu “file”
Memilih sub menu “Close”
2.2.6 Menutup tabel
Jika tidak lagi bermaksud memproses tabel, maka perlu menutup tabel tersebut dengan cara :
Close Database nama file
2.2.7 Mengaktifkan suatu tabel
Seandainya bermaksud melakukan pengaksesan terhadap tabel yang telah ditutup, tabel perlu dibuka terlebih dahulu dengan cara :
Pilihlah menu “File”
Pilihlah sub menu “Open”
Kemudian sorotlah tabel yang ingin dibuka dan tekan ”Enter”
Atau dengan mengetikkan perintah ”USE NAMA TABEL” pada command

2.2.8 Menampilkan data
Data yang telah disimpan dalam tabel dapat ditampilkan dengan menggunakan perintah ”List”.

2.2.9 Menambah data
Menambah data ke tabel yang telah ada dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan cara :
Pilih menu ”Record (Alt+R)”, pilih submenu ”Append” atau pada jendela perintah, berikan perintah ”Append”.

2.2.10 Melihat struktur tabel
Struktur tabel dapat diperoleh dengan mudah. Cukup mengetikkan perintah “List Structure”
Contoh :
USE nama_file
List Structure

2.2.11 Merubah struktur tabel
Untuk memodifikasi struktur tabel, perintah yang diperlukan yaitu Modify Structure, sebagai contoh : Use nama file
“Modify Structure”
Setelah muncul layar, dapat memilih pilihan untuk menyisipkan field baru atau untuk menghapus suatu field.



2.2.12 Menghapus isi tabel
Semua record yang ada pada suatu tabel dapat dikosongkan secara permanen dengan memberikan perintah :
Delete all
Pack
















BAB III
IMPLEMENTASI PROGRAM

3.1 Bagan Alir Dokumen
Bagan Alir Dokumen adalah bagan yang menujukan alir dokumen yang berupa formulir-formulir yang ada dan merupakan gambaran kegiatan secara keseluruhan yang digambarkan dengan simbol sebagai brikut.

Simbol Penjelasan






















Arah aliran dokumen

Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer

Menunjukan proses kompure

Menunjukan media penyimpanan dokumen pada proses manual atau diarsipkan

Menunjukan proses manual

Penghubung aliran dokumen pada halaman yang berbeda

Menunjukan proses penghubung



Adapun seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pendataan aktivitas laboratorium (LAB) adalah sebagai berikut :
Mahasiswa Asisten LAB

1

2


3
4











5





6




7



9
8





9
Gambar 1.3 Bagan Alir Dokumen
Narasi :
1. Buku kegiatan (LAB) bebas
2. Asisten menyerahkan buku kegiatan (LAB) bebas ke mahasiswa
3. Mahasiswa mengisi bukunkegiatan (LAB) bebas
4. Buku kegiatan (LAB) yang telah diisi oleh mahasiswa diserahkan ke Asisten
(LAB) bebas
5. Asisten (LAB) bebas mengiput kegiatan mahasiswa (LAB) bebas
6. Data kegiatan mahasiswa (LAB) bebas
7. Pembuatan kegiatan (LAB) bebas mahasiswa
8. Laporan kegiatan (LAB) bebas mahasiswa
9. Arsip

3.2 Diagram Alir Data
Diagram Alir Data ialah alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir atau di mana data tersebut disimpan. Pada tahap analisis, pengguna notasi Diagram Alir Data ini sangat membantu dalam komunikasi dengan sistem untuk pemahaman secara logika.




Simbol-simbol DAD dan penjelasan
Simbol Penjelasan


Merupakan simbol arus dari suatu proses


Merupakan simbol arus dari suatu proses

Merupakan simbol dari external entity yang terlibat langsung ke dalam sistem

Merupakan simbol media penyimpanan

Adapun, Diagram Alir Data dari sistem adalah :
DAD Laboratorium (LAB) Bebas
Diagram Context


b


Gambar 3.2. Diagarm Context

Keterangan :
a. Buku Kegiatan (LAB)
b. Daftar kegiatan mahasiswa yang telah diisi

DAD Laboratorium (LAB) Bebas
Level 0








Gambar 3.3 DAD level 0
Keterangan :
a. Buku kwegiatan (LAB)
b. Buku kegiatan (LAB) yang telah diisi
c. Simpan ke file mahasiswa




Level 1.1

F Mahasiswa
B.1



D


Gambar 3.4 DAD level 1
Keterangan:
A.1 Buku kegiatan (LAB) bebas
B.1 Daftar kegiatan mahasiswa yang talah diisi
C.1 Merakam mahasiswa
D.1 Membaca data







3.3 Desain Database
Adapun Desain database yang dipergunakan dalam sistem informasi ini adalah :
3.1 Nama file database : Mhs.Dbf
Nama Type Width Dec
No urut Character 4
Nama Character 20
Nim Date 9
Jam masuk Character 10
Tanggal Date 9
Keperluan Character 10
Tabel 3.1 Mahasiswa

3.2 Nama file database : Asis.Dbf
Nama Type Width Dec
Kode Character 5
Nama Character 20
Lab Character 1
Jamker Character 5
Tabel 3.2 Asis



3.4 Layout Program
Layout program sebagai berikut :
3.4.1 Menu Program
Menu program terdiri dari file Nourut, file Nim,file Nama. Masing-masing file terdiri dari isi data dan laporan, form isi data berfungsi untuk menginput file-file yang belum ada, sedangkan form laporan menampilkan semua keluaran dari form isi data. Bentuk layout dari menu program sebagai berikut :

Gambar 4.1 Menu Program

3.4.2 Form Isi Data Mahasiswa
Form ini berfungsi sebagai penginputan data mahasiswa/mahasiswi
Bentuk layout dari form ini sebagai berikut :

Gambar 4.2 Isi Data Mahasiswa
3.4.3 Form Ubah Data Mahasiswa
Form Ubah Data Pelanggan berisi penginputan data Pelanggan.
Bentuk layout dari form ini sebagai berikut :

Gambar 4.3 Ubah Data Mahasiswa

3.4.4 Form Hapus Data Mahasiswa
Form Hapus Data Pelanggan berisi penginputan data Pelanggan.
Bentuk layout dari form ini sebagai berikut :

Gambar 4.4 Hapus Data Pelanggan





3.4.5 Form Laporan Data Mahasiswa
Form laporan data mahasiswa/mahasiswi ini menampilkan keluaran dari form isi data mahasiswa. Bentuk layout dari form ini sebagai berikut :

Gambar 4.5 Laporan Data Mahasiswa

3.4.6 Form Isi Data Asisten
Form Isi Data Asisten berisi penginputan data Asisten.
Bentuk layout dari form ini sebagai berikut :

Gambar 4.6 Isi Data Asisten









3.4.7 Form Rubah Data Asisten
Form Rubah Data Asisten berisi penginputan data Asisten.
Bentuk layout dari form ini sebagai berikut :

Gambar 4.7 Rubah Data Asisten

3.4.8 Form Hapus Data Asisten
Form Hapus Data Asisten berisi penginputan
Bentuk layout dari form ini sebagai berikut :

Gambar 4.8 Hapus Data Asisten









3.4.9 Form Laporan Data Asisten
Form ini menampilkan data-data Asisten yang bekerja dibagian Laboratorium (LAB) AMIK PPKIA TARAKANITA RAHMAWATI. Bentuk layout dari form ini sebagai berikut :

Gambar 4.9 Laporan Data Asisten

3.5 Sarana Penunjang
Dalam menjalankan sistem pendataan aktivitas laboratorium (LAB) Bebas tentunya diperlukan sistem operasi untuk mengoperasikan komputer tersebut. Sebagai dasar patokan utama untuk menjalankan aplikasi, dalam hal ini yang berkaitan dengan beberapa kebutuhan seputar komputer, yaitu hardware dan software yang bagaimanakah yang memenuhi syarat, akan dijelaskan di bawah ini :

3.5.1 Sarana Hardware (Perangkat keras)
Sarana perangkat keras yang diperlukan, untuk menjalankan aplikasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Komputer IBM PC AT atau kompetibelnya
2. Processor intel Pentium II keatas
3. Memori (RAM) 64 MB
4. Harddisk 1,2 GB
5. Printer
6. Keyboard dan Mouse.
7. Monitor

3.5.2 Sarana Software (Perangkat Lunak)
Selain kebutuhan akan perangkat keras, juga terdapat beberapa pemenuhan kebutuhan perangkat lunak, yang lebih banyak membicarakan tentang instalasi program dan aplikasi, berikut di bawah ini penjelasannya :
1. Sistem operasi Microsoft Windows 9x (dapat berupa Windows 95, 95 OSR II,98, SE ) atau Windows NT ( minimal versi 4.0 ) atau Windows 2000 atau Windows ME.
2. Sistem Pemrograman Foxpro.


































BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Program Aktivitas laboratorium (LAB) Bebas merupakan sebuah dukungan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini. Dengan sistem tersebut diharapakan:
1. Terciptanya sebuah efisiensi pekerjaan bagi semua para karyawan untuk dapat selalu, dengan serta melakukan proses penyewaan VCD, dikarenakan terhadapnya penghematan waktu dan tenaga.
2. Keakuratan hasil yang lebih, diperoleh dengan sistem komputerisasi dengan sedikit operasional namun menghasilkan sebuah keluaran yang maksimal.
3. Program ini juga membuat para pemakainya untuk selaluh betah dikarenakan pemakaian yang mudah dan perawatan yang tidak menghamburkan biaya.
4. Kelemahan dari program ini adalah tampilan yang kurang begitu efektif, mengingat program ini masih berupa program under-DOS (disk Operating Sistem)

5.2 Saran

Dalam pembuatan program ini, masih terdapat kekurangan-kekurangan, untuk itu diharapkan bagi mahasiswa-mahasiswi dapat mengembangkan program dengan mempertimbangkan hal-hal
Komputerisasi dilakukan untuk proses pendataan aktivitas laboratorium (LAB) Bebas ,1 LAB hanya 20 unit komputer. Untuk itu agar dapat dikembangkan dengan penambahan komputer.
Proses komputerisasi pada Aktivitas Laboratorium (LAB) Bebas tidak sepenuhnya komputerisasi mengingat ada beberapa proses yang hanya dapat dilakukan secara manual.

DAFTAR PUSTAKA

1. Amik Ppkia 2006; Sistem Komputerisasi Peminjaman Buku Perpustakaan
dengan Bahasa Foxpro; Tarakan.
2. Amik Ppkia; 2006; Pendataan Aktivitas Laboratorium (LAB) Bebas
Komputerisasi dengan Bahasa Pascal; Tarakan.

























LISTING PROGRAM

File Isi Data Mahasiswa
SET TALK OFF
SET DATE ITAL
SET CENTURY ON
SELE A
USE BARANG
INDEX ON KODE TO IKODE.IDX
else
DO WHILE .T.
cNOURUT = SPACE(4)
cNIM = SPACE(24)
cNAMA = SPACE(1)
dJAM_MSK = SPACE(1)
cKEPERLUAN = {' / / '}
COBA=SPACE(1)
@ 8,17 to 17,62 double
@ 7,26 to 9,51
@ 8,27 SAY ' ISI DATA MAHASISWA '
@10,39 SAY "NOURUT : "
@11,20 SAY "NIM : "
@12,20 SAY "NAMA : "
@13,20 SAY "JAM_MSK : [ ] "
@14,20 SAY "KEPERLUAN : [ ] "
@15,20 SAY "TANGGL : "

READ
IF cKODE=SPACE(4)
ENDI
SEEK upper(cKODE)
IF FOUND()

WAIT WINDOW ' DATA SUDAH ADA ... '
ENDI
WAIT WINDOW ' ISI DATA BARU ... '
@10,50 SAY "" GET dTGL_MASUK
@12,34 SAY "" GET cJUDUL
@13,36 SAY ""GET cJENIS
read
DO CASE
CASE cJENIS = 'H' or cJENIS='h'
nBJENIS = 1750
cNJENIS = 'Horor'
CASE cJENIS = 'A' or cJENIS='a'
nBJENIS = 1750

File Ubah Data Mahasiswa
SET TALK OFF
SET DATE ITAL
SET CENTURY ON
SELE A
USE BARANG
INDEX ON KODE TO IKODE.IDX
else
SET INDEX TO IKODE.IDX
endif
DO WHILE .T.
cKODE = SPACE(4)
cJUDUL = SPACE(25)
cJENIS = SPACE(1)
cASAL = SPACE(1)
dTGL_MASUK = {' / / '}
nBIAYA = 0
nBJENIS = 0
nBASAL = 0
cNJENIS = SPACE(8)
cNASAL = SPACE(8)
cYT = SPACE(1)
@ 8,17 to 17,62 double
@ 7,26 to 9,51
@ 8,27 SAY ' RUBAH DATA V C D '
@10,39 SAY "TGL MASUK : "
@11,20 SAY "KODE VCD : "
@12,20 SAY "JUDUL FILM : "
@13,20 SAY "JENIS FILM : [ ] "
@14,20 SAY "ASAL NEGARA : [ ] "
@15,20 SAY "BIAYA SEWA : Rp. "
@11,34 SAY "" GET cKODE
READ
IF cKODE=SPACE(4)
EXIT
ENDI
SEEK UPPER(cKODE)
IF FOUND()
cKODE = A->KODE
cJUDUL = A->JUDUL
dTGL_MASUK = A->TGL_MASUK
nBIAYA = A->BIAYA
cNJENIS = A->NJENIS
cNASAL = A->NASAL
@ 17,23 SAY " YAKIN INGIN DIRUBAH ... (Y/N) ?"GET cYT
READ
IF cYT='Y' OR cYT='y'
ELSE
LOOP
ENDIF
ELSE
@ 17,30 SAY" DATA TIDAK ADA ... "
read
DO CASE
CASE cJENIS = 'H' or cJENIS='h'
nBJENIS = 1750
cNJENIS ='Horor'
CASE cJENIS = 'A' or cJENIS='a'
nBJENIS = 1750
cNJENIS ='Action'
CASE cJENIS = 'K' or cJENIS='k'
nBJENIS = 1500
cNJENIS ='Komedi'
CASE cJENIS = 'B' or cJENIS='b'
nBJENIS = 1500
cNJENIS ='Berseri'
ENDC
READ
DO CASE
CASE cASAL = 'H' OR cASAL = 'h'
nBASAL = 1000
cNASAL = 'HINDIA'
CASE cASAL = 'I' OR cASAL = 'i'
nBASAL = 1000
cNASAL = 'INDONESIA'
CASE cASAL = 'B' OR cASAL = 'b'
nBASAL = 500
cNASAL = 'BARAT'
CASE cASAL = 'C' OR cASAL = 'c'
nBASAL = 500
cNASAL = 'CHINA'
ENDD
















File Hapus Data VCD
SET TALK OFF
SET DATE ITAL
SET CENTURY ON
SELE A
USE BARANG
INDEX ON KODE TO IKODE.IDX
else
SET INDEX TO IKODE.IDX
endif
DO WHILE .T.
cKODE = SPACE(4)
cJUDUL = SPACE(25)
cJENIS = SPACE(1)
cASAL = SPACE(1)
dTGL_MASUK = {' / / '}
nBIAYA = 0
nBJENIS = 0
nBASAL = 0
cNJENIS = SPACE(8)
cNASAL = SPACE(8)
cYT = SPACE(1)
CLEAR
@ 8,17 to 17,62 double
@ 8,27 SAY ' HAPUS DATA V C D '
@10,39 SAY "TGL MASUK : "
@11,20 SAY "KODE VCD : "
@12,20 SAY "JUDUL FILM : "
@13,20 SAY "JENIS FILM : [ ] "
@14,20 SAY "ASAL NEGARA : [ ] "
@15,20 SAY "BIAYA SEWA : Rp. "
@11,34 SAY "" GET cKODE
READ
SEEK upper(cKODE)
IF FOUND()
cKODE = A->KODE
cJUDUL = A->JUDUL
dTGL_MASUK = A->TGL_MASUK
nBIAYA = A->BIAYA
cNJENIS = A->NJENIS
cNASAL = A->NASAL
@ 17,25 SAY" DATA INGIN DIHAPUS (Y/T) =" GET cYT
READ
ENDIF
ENDDO

File Laporan Data VCD
SET TALK OFF
SET DATE ITAL
CLOSE DATABASE
SELE A
USE BARANG
if(!file("IKODE.IDX"))
INDEX ON KODE TO IKODE.IDX
else
SET INDEX TO IKODE.IDX
endif
clear
@ 0, 0 say "ロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロ"
@ 1, 0 say "゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚"
@ 1, 0 say "ロロ"
@ 1,78 say "ロロ"
@2+c,0 say "ロロ ロ ロ ロ ロ ロ ロロ"
next
@ 3, 0 say "ロロワワワワワワワワワワワワロワワワワワワロワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワロワワワワワワワワワロワワワワワワワワワワワロワワワワワワワロロ"
@24, 0 say "ロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロ"
B=1
DO WHILE .not. eof()
set color to 'bg+/n'
@ 0,23 say "ヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘ"
set color to 'b+r/n'
@ 0,27 say " Laporan Data Barang "
set color to 'b+r/n'
@ 2, 3 SAY "Tgl_Masuk"
@ 2,16 SAY "Kode"
@ 2,30 SAY "J u d u l"
@ 2,51 SAY "Jenis"
@ 2,61 SAY "A s a l"
@ 2,72 SAY "Harga"
@ 1, 0 say "゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚"
@ 1,78 say "ロロ"
@2+c,0 say "ロロ ロ ロ ロ ロ ロ ロロ"
next
@ 3, 0 say "ロロワワワワワワワワワワワワロワワワワワワロワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワロワワワワワワワワワロワワワワワワワワワワワロワワワワワワワロロ"
@24, 0 say "ロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロ"
ENDIF
enddo
wait''

File Isi Data Pelanggan
CLOSE DATA
SET TALK OFF
SET DATE ITAL
SET CENTURY ON
SELE A
USE PELANGGAN
INDEX ON NOMOR TO INOMOR.IDX
else
endif
DO WHILE .T.
cNOMOR = SPACE(3)
cNAMA = SPACE(20)
cALAMAT = SPACE(25)
cTELEPON = SPACE(5)
dTGL_MASUK = {' / / '}

@ 8,16 to 17,63 double
@ 7,24 to 9,54
@ 8,25 SAY ' ISI DATA PELANGGAN '
@10,40 SAY "TGL MASUK : "
@12,20 SAY "NO. ANGGOTA : "
@13,20 SAY "N A M A : "
@14,20 SAY "A L A M A T : "
@15,20 SAY "No. TELEPON : "
@12,35 SAY "" GET cNOMOR
READ
SEEK UPPER(cNOMOR)
IF FOUND()
@10,51 SAY " "+DTOC(A->TGL_MASUK)
@13,35 SAY " "+(A->NAMA)
@14,35 SAY " "+(A->ALAMAT)
@15,35 SAY " "+(A->TELEPON)
@ 17,30 SAY" DATA SUDAH ADA... "
ENDIf
@ 17,30 SAY" ISI DATA BARU ... "
@10,51 SAY "" GET dTGL_MASUK
@13,35 SAY "" GET cNAMA
@14,35 SAY "" GET cALAMAT
@15,35 SAY "" GET cTELEPON
read
APPEND BLANK
REPL A->NOMOR WITH cNOMOR
REPL A->NAMA WITH cNAMA
REPL A->ALAMAT WITH cALAMAT
REPL A->TELEPON WITH cTELEPON
REPL A->TGL_MASUK WITH dTGL_MASUK
ENDD

File Ubah Data Pelanggan
CLOSE DATA
SET TALK OFF
SET DATE ITAL
SET CENTURY ON
SELE A
USE PELANGGAN
INDEX ON NOMOR TO INOMOR.IDX
else
SET INDEX TO INOMOR.IDX
endif

DO WHILE .T.
cNOMOR = SPACE(3)
cNAMA = SPACE(20)
cALAMAT = SPACE(25)
cTELEPON = SPACE(5)
dTGL_MASUK = {' / / '}
cJWB = SPACE(1)

@ 8,16 to 17,63 double
@ 7,24 to 9,54
@ 8,25 SAY ' KOREKSI DATA PELANGGAN '
@10,40 SAY "TGL MASUK : "
@12,20 SAY "NO. ANGGOTA : "
@13,20 SAY "N A M A : "
@14,20 SAY "A L A M A T : "
@15,20 SAY "No. TELEPON : "
@12,35 SAY "" GET cNOMOR
READ
IF cNOMOR=SPACE(3)
EXIT
ENDI
IF FOUND()
cNOMOR = A->NOMOR
cNAMA = A->NAMA
cALAMAT = A->ALAMAT
cTELEPON = A->TELEPON
dTGL_MASUK = A->TGL_MASUK

@ 17,25 SAY" YAKIN INGIN DIRUBAH ... (Y/N) ?"GET cJWB
READ
IF cJWB='Y' OR cJWB='y'
ENDIF
ELSE
@ 17,30 SAY" DATA TIDAK ADA ... "
ENDIf
@10,51 SAY "" GET dTGL_MASUK
@13,35 SAY "" GET cNAMA
@14,35 SAY "" GET cALAMAT
@15,35 SAY "" GET cTELEPON
read
ENDD

File Hapus Data Pelanggan
CLOSE DATA
SET TALK OFF
SET DATE ITAL
SET CENTURY ON
SELE A
USE PELANGGAN
INDEX ON NOMOR TO INOMOR.IDX
else
SET INDEX TO INOMOR.IDX
endif
DO WHILE .T.
cNOMOR = SPACE(3)
cNAMA = SPACE(20)
cALAMAT = SPACE(25)
cTELEPON = SPACE(5)
dTGL_MASUK = {' / / '}
cYT = SPACE(1)

@ 8,16 to 17,63 double
@ 7,24 to 9,54
@ 8,25 SAY ' HAPUS DATA PELANGGAN '
@10,40 SAY "TGL MASUK : "
@12,20 SAY "NO. ANGGOTA : "
@13,20 SAY "N A M A : "
@14,20 SAY "A L A M A T : "
@15,20 SAY "No. TELEPON : "

@12,35 SAY "" GET cNOMOR
READ
IF cNOMOR=SPACE(3)
EXIT
ENDI
IF FOUND()
cNOMOR = A->NOMOR
cNAMA = A->NAMA
cALAMAT = A->ALAMAT
cTELEPON = A->TELEPON
dTGL_MASUK = A->TGL_MASUK

@ 17,25 SAY" DATA INGIN DIHAPUS (Y/T) = " GET cYT
READ
IF cYT='Y' OR cYT='y'
ENDIF
ELSE
@ 17,30 SAY" DATA TIDAK ADA ... "
ENDIf
ENDDO


File Laporan Data Pelanggan
SET TALK OFF
CLOSE DATABASE
SELE A
USE PELANGGAN
INDEX ON NOMOR TO INOMOR.IDX
else
SET INDEX TO INOMOR.IDX
endif
@ 0, 0 say "ロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロ"
@ 1, 0 say "゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚"
@ 1, 0 say "ロロ"
@ 1,78 say "ロロ"
for c=0 to 22
@2+c,0 say "ロロ ロ ロ ロ ロ ロロ"
next
@ 3, 0 say "ロロワワワワワワワロワワワワワワワワワワワワワワワワロワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワロワワワワワワワワワロワワワワワワワワワワワワワロロ"
@24, 0 say "ロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロ"
DO WHILE .not. eof()
@ 0,23 say "ヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘヘ"
@ 0,26 say " Laporan Data Pelanggan "

@ 2, 4 SAY "NoA"
@ 2,14 SAY "N a m a"
@ 2,34 SAY "A l a m a t"
@ 2,57 SAY "Telp."
@ 2,67 SAY "Tgl_Masuk"

@ 4+B, 4 SAY A->NOMOR
@ 4+B,12 SAY A->NAMA pict "!!!!!!!!!!!!"
@ 4+B,29 SAY A->ALAMAT
@ 4+B,57 SAY A->TELEPON
@ 4+B,67 SAY A->TGL_MASUK
CLEAR
@ 0, 0 say "ロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロ"
@ 1, 0 say "゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚ロ゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚゚"
@ 1, 0 say "ロロ"
@ 1,78 say "ロロ"
for c=0 to 22
@2+c,0 say "ロロ ロ ロ ロ ロ ロロ"
next
@ 3, 0 say "ロロワワワワワワワロワワワワワワワワワワワワワワワワロワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワロワワワワワワワワワロワワワワワワワワワワワワワロロ"
@24, 0 say "ロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロロ"
ENDIF
enddo









File Isi Data Transaksi
CLOSE DATA
SET TALK OFF
SET DATE ITAL
SET CENTURY ON
SELE A
USE BARANG
INDEX ON KODE TO IKODE
SELE B
USE PELANGGAN
INDEX ON NOMOR TO INOMOR
SELE C
USE HEADER
INDEX ON NOTA TO INOTA1.IDX
SELE D
USE DETAIL
INDEX ON NOTA TO INOTA2.IDX
sele c
SET RELA TO C->NOMOR INTO B
SELE d
SET RELA TO D->KODE INTO A,D->NOTA INTO C
DO WHILE .T.
cNOTA = SPACE(5)
dPINJAM = {' \ \ '}
cNOMOR = SPACE(3)
cKODE = SPACE(4)
nJUMLAH = 0
dKEMBALI = {' \ \ '}
read
IF cNOTA=SPACE(5)
EXIT
ENDIF
IF FOUND()
@ 9,20 SAY "Nota sudah digunakan"
dKEMBALI=dPINJAM+A @ 22,30 SAY "" GET dKEMBALI
@ 23,65 SAY "TERIMA KASIH
ENDIF
sele c
append blank
REPL C->NOTA WITH cNOTA
REPL C->PINJAM WITH dPINJAM
REPL C->KEMBALI WITH dKEMBALI
REPL C->JUMLAH WITH nJUMLAH
REPL C->NOMOR WITH cNOMOR
ENDDO

File Laporan Data Transaksi
SET TALK OFF
CLOSE DATABASE
SELE A
USE BARANG
INDEX ON KODE TO IKODE.IDX
SELE B
USE PELANGGAN
INDEX ON NOMOR TO INOMOR.IDX
SELE C
USE HEADER
INDEX ON NOTA TO INOTA1.IDX
SELE D
USE DETAIL
INDEX ON NOTA TO INOTA2.IDX
sele c
SET RELA TO C->NOMOR INTO B
SELE d
SET RELA TO D->KODE INTO A,D->NOTA INTO C
DO WHILE .not. eof()
@ 0,26 say " Laporan Data Penyewaan "
FOR I=1 TO 79
@ 5,I SAY "Ä"
NEXT I
FOR I=7 TO 79
@ 3,I SAY "Ä"
NEXT I

set color to 'b+r/BG+'
FOR I=2 TO 4
@ I,1 SAY " "
NEXT I
set color to 'b+r/B+'
@ 2,7 SAY " "
set color to 'b+r/BG+'
@ 2,29 SAY " "
set color to 'b+r/B+'
@ 2,46 SAY " "
set color to 'b+r/BG+'
@ 3, 2 SAY "Nota"
@ 2,33 SAY "Pelanggan"
set color to 'N+/B+'
@ 2,14 SAY "Tanggal"
@ 2,60 SAY "Barang"
@ 4, 7 SAY " Pinjam "
@ 4,29 SAY " NoA"
@ 4,46 SAY " Kode"
@ 4,73 SAY " Harga "
set color to 'b+r/bg+'
@ 4,18 SAY " Kembali "
@ 4,33 SAY " Nama "
@ 4,51 SAY " Judul "

@ 5+B, 2 SAY d->NOTA
@ 5+B,19 SAY C->KEMBALI
@ 5+B,34 SAY B->NAMA
@ 5+B,52 SAY A->JUDUL PICT "!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
SKIP
NEXT I
@ 6+B,38 SAY "TOTAL HARGA PERHALAMAN : Rp."
@ 6+B,69 SAY C
EXIT
ENDIF
NEXT I
@ 6+B,38 SAY "TOTAL HARGA PERHALAMAN : Rp."
@ 6+B,69 SAY C
@ 7+B,38 SAY "TOTAL HARGA KESELURUHAN : Rp."
@ 7+B,69 SAY D
wait''

File Menu
set talk off
set status off
set menu off
set color to b/gr
set color to gr+/b
set deli on
set deli to '[]'
public blok
clear
judul = "MENU UTAMA VCD PADA RENTAL DISC JOVI "
do while .t.
@ 3,7 to 19,70 Double
@ 4,15 say "DJ MENU UTAMA DJ "
@ 5,11 say "ワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワワ"
@ 7,10 say " 1. ISI DATA VCD "
@ 9,10 say " 2. UBAH DATA VCD "
@ 11,10 say " 3. HAPUS DATA VCD "
@ 18,28 say " 11. KELUAR "
@ 13,10 say " 4. ISI DATA PELANGGAN "
@ 15,10 say " 5. UBAH DATA PELANGGAN "
@ 7,39 say " 6. HAPUS DATA PELANGGAN "
@ 9,39 say " 7. TRANSAKSI "
@ 11,39 say " 8. LAP.BARANG "
@ 13,39 say " 9. LAP.PELANGGAN "
@ 15,39 say " 10. LAP.DATA PENYEWA "
@ 20,20 say " Pilihan Anda [ 1 Sampai 11 ] : " get pil pict "99"
read
do case
case pil=1
do ISIDAT.prg
case pil=2
do EDITDATA.prg
case pil=3
do DELDATA.prg
case pil=4
DO ISIPLG.PRG
case pil=5
do EDITPLG.prg
case pil=6
do DELPEL.prg
case pil=7
do PINJAM.prg
case pil=8
do LAPDATA.prg
case pil=9
do LAPPEL.prg
case pil=10
do LAPPIN.prg
case pil=11
close database
exit
otherwise
@23,11 say " Pilihan Anda Salah,Tekan ENTER,..!!"
endcase
enddo

kumpulan puisi

Jeritan Hati
Bagai kerikil jauh disana
Menginjak seakan merana
Wahai insan yang berhati mulia
Tunjukkan bahwa engkau setia
Banyak insan tak berdaya
Ingin selalu berupaya
Mencari tuk mereka
Jangan lagi tersiksa
Oh…
Tuhan sang pencipta
Kami ingin hidup bahagia
Hentikanlah kesedihan
Hidup penuh kedamaian

Karya :
Roni Laing











Pada Mama
Mama…
Kalau saja kau mau mengerti
Apa yang ku inginkan
Tak gunung yang tinggi ku minta
Tak laut yang ku ingini
Takkan kuminta yang ku tau
Dirimu tak mampu memenuhinya
Yang ku mau mama…
Mau mengerti aku
Akan segala yang ada dibenakku
Yang mungkin tak seirama dengan mama
Akan segala cita-citaku
Yang mungkin mama tak setuju
Tapi hanya itu yang kumau
Mama…


Karya :
Hasmiawati








Tirani
Ketika hati kecilku meronta
Dirona wajahmu, ku liat bayang semu
Kejujuran enggan menjalin kasih sejati
Dihatimu selalu ada organsi bertahta
Dan gema duwi tuanku,
senantiasa menghiasi singgasana
ku ciptakan sendiri
dan bukan pemerintahan kesultanan
Aku semakin jauh terusir,
oleh naluri pribadi
Engkau semakin kerdil,
karena egois dan ambisi
Antara murka dan keserakahan,
telah menggaris batas
Naif tingkahmu, Dusta tuturmu dan kamu
Menjadi serba palsu, karena direkayasa
Entah kapan kedewasaanmu berubah
Kepalsuan yang kau cipta, kelak akan pudar
Kesombongan dan keserakahan,
akan mengantar dirimu kesana
Ujung cakrawala terpantulkan,
bayangan dirimu yang sejati
Melihat wajah penuh noda dan dosa
Semuanya akan pergi, meninggalkan dirimu sendiri
Karya :
Maickel

Kata
Kata…
Karena kata orang bisa dicela
Karena kata orang bisa dihina
Karena kata orang bisa bahagia
Dan karena kata orang bisa tertawa
Kata…
Karena kata orang bisa terbedaya
Karena orang bisa celaka
Karena kata orang bisa masuk surga
Dan karena orang bisa masuk neraka


Karya :
Ronald.s













Pertemuan terakhir
Hari demi hari silih berganti
Tak terasa usia kian jauh
Dunia semakin kejam
Membawa duka tiada terkira
Mama aku merindukanmu
Akankah kita bersua lagi
Anakmu kini berteman pilu
Hanya engkaulah penawar segalanya
Tak ku kira itu adalah akhir dari pertemuan
Setelah engkau memejamkan mata
Bukannya tidur namun engkau telah pergi
Menghadap sang khalik
Selamat jalan mama
Semoga kelak akan ada pertemuan lagi
Kasihmu akan selalu ku rindukan
Semoga hari ini bukan yang terakhir

Karya :
Maryatin








Malam berdarah
Angin bertiup menerpa malam
Bulan madu menampakan sinar
Bintangpun enggan berkelip
Aku terbangun dari tidurku
Hatiku mulai resah
Memandang pohon kian bergoyang
Diterpa angin dari ufuk barat
Hujan pun mulai turun
Tak terasa malam pun tiba
Hujan turun semakin derasnya
Kupandang setiap sudut rumah
Sudah tergenang air hujan
Aku berusaha berbenah
Entah mengapa badan terasa letih
Kubaringkan tubuh di pembaringan
Ku usap perut ini
Seraya berkata “kuatkan dia”
Ternyata tuhan berkata lain
Buah hatiku pun pergi bersamanya

Karya :
Rabiah syahrudin M





Cinta dalam dua sisi
Lemah terkulai bagai bayang yang tak terlihat
Berdiri sendiri, meratapi kepergian sinar yang
Menghangatkan sisi kehidupan
Hmm… inikah cinta
Bila ini cinta, dia tidak akan pergi
Bila ini cinta, dia tidak akan mati
Benci, dia itu benci bukan cinta
Hanya saja dia berdiri diantara dua
Kepribadianmu yang berbeda
Lari saja dari dirimu, jauh saja dari dirimu
Kemudian lihat apakah dia cinta
Tidak dia bukan cinta
Ya dialah cinta, dialah yang selama ini
Membuat kau mampu memperlihatkan dua sisi
Dalam dirimu yang sangat berbeda
Yach…
Dialah cinta, yakinlah dia akan membuatmu
Mencintai seseorang dengan tulus
Menghianati cintamu…
Itulah cinta

Karya :
Sollaimansyah




Kunanti jawabanmu
Pernahkah diriku melintas dibenakmu
Pernahkah namaku terucap mesra dibibirmu
Pernahkah keheningan malam,
menghadirkan rindu untukku
pernahkah bunga tidurmu di hiasi oleh sosokku
bila iya, katakanlah…
jujurlah padaku
terlebih pada dirimu
mencintai bukanlah dosa
mencintai adalah anugrah
mencintai pun tak harus memiliki
mencintai tak perlu pemaksaan
yang terpenting…
mencintai kejujuran
pada diri sendiri

Karya :
Siti sani









Ku tak ingin jadi insan biasa
Ku tak ingin jadi insan biasa
Adalah hakku tuk jadi berbeda
Ku mencari kesempatan, bukannya jaminan
Ku takingin menjadi warga peliharaan
Lemah dan terperdaya
Jika terbiasa dengan lindungan Negara
Ku ingin mengambil resiko
Mimpi dan bisnis
Kadang gagal dan sukses
Tidak ku tukarkan dengan sentuhan pengangguran
Lebih ku sukai cobaan hidup dari pada sentuhan pengangguran
Lebih ku gemari cobaan hidup dari
Hidup yang terjamin
Kegairahan, pencapaian dari pada hidup hambar
Takkan ku gadaikan kebebasan dengan uang sumbangan
Tidak juga harga diri dengan sedekah
Sudah menjadi warisanku untuk senantiasa berdiri
Teguh, bangga dan tidak gentar
Berpikir dan tidak untuk diri sendiri
Menikmati hasil usaha sendiri
Dalam menghadapi dunia dengan penuh berani
Inilah arti sebenarnya menjadi insan biasa

Karya :
Ruqayah


Peri kecilku
Langkah kecil menghampiri
Terbuyar lamunanku, saat memandangmu
Tangan-tangan mungil
Menggenggam erat penuh lembut dan kehangatan
Penglipur lara saat kesepian
Enggan beranjak dalam dekapan nyata
Bunda cinta wahai peri kecilku
Keluguan, kelucuan menghampiri hari-harimu
Kertas putihmu itu kosong
Ingin ku tuangkan kisah terbaik bagimu
Nafas dan ragaku mengalir deras
Memenuhi persendian dan ubun-ubun
Hanya untuk peri kecilku
Engkau adalah amanat yang tak terhingga
Limpahan karunia yang luar biasa
Makna mengiringi perjalanan
Dilorong waktu, dilorong senja
Dan detik-detik kehidupan

Karya :
Dewi mulyati






Tak bisa kumiliki
Begitu dalam cintaku untuknya
Tak ada lagi cinta untuk yang lain
Seakan tak ada lagi hasrat untuk mencintai
Yang lain
Begitu tulus, sampai ku takut kecewa
Kini benar terjadi
Cintaku mati, hatiku hampa, hatiku sakit…
Ku tak pernah merasakan
Sesakit ini sebelumnya
Cinta tak harus memiliki
Biar ku yang mencintainya
Dan dia tak usah mencintaiku
Ku coba berusaha, tuk hilangkan rasa ini
Dengan segala yang ia perbuat selama ini
Untuk ku
Itulah hati
Siapa yang akan kusalahkan
Dia yang ku cintai
Atau ku salahkan saja hati ini

Karya :
Desy Natalia onike





Pergi
Waktu terus berlalu meninggalkanku
Berlalu tanpa kembali
Dua pilihan menggoncang pikiranku
Menngantar ke alam mimpi
Cahaya menerangi hidupku
Seakan penuh Tanya
Bagaimana jalan hidupku
Kan ku serahkan padanya
Ku dengar detakan jam dinding
Semakin lama, seakan cepat berdetak
Pikiranku bergoncang
Inilah waktu tuk berteriak
Titik penantian terakhir menghampiriku
Suatu pilihan harus ku jalani
Sudah saatnya diriku pergi
Meninggalkan cahaya hatiku
Tuhan tunjukanlah ku jalan kebenaranmu
Berikan ku kesabaran di dunia
Ijinkan ku berkata benar
Ku pergi demi meraih cita-cita

Karya :
Rohani A




Ibu
Ibu saat ku berada di rahimmu
Saat kau beri kesempatan menatap dunia
Kini ku menapak jejak
Menjelajahi setiap sudut, di alam fana ini
Dengan kesabaranmu membimbingku
Dengan kelembutan, segenap kasih sayangmu
Kau ajarkan ku hakekat hidup
Agar tegar menjalani liku kehidupan
Ibu saat ku menatapmu
Terlihat segurat garis kelelahan diwajahmu
Tergambar jelas betapa banyak pengorbanan
Untuk membimbing dan membesarkanku
Ibu tak ada yang ku berikan
Untuk mengganti semua kelelahan dan pengorbanan
Yang telah kau lakukan untukku
Hanya doa ku haturkan
Semoga bahagia selamanya

Karya :
Syamsiah







Sesungguhnya cinta itu
Cinta dambaan hati
Cinta ketentraman hati
Cinta bahagiakan hidupku
Itu yang ku impikan
Selama ku berlari
Mencari cinta
Harapan semua kian terwujud
Namun sayang
Semua harapan ku sirna
Cinta hanya sebuah permainan
Melukai hati, menusuk jiwa
Hati ku perih, jiwaku hampa
Hilang percaya diri
Hingga terpuruk, dalam kekecewaan
Cinta tulus ku harapkan
Berakhir dengan tangisan air mata
Menghampakan hati
Salah ku simpan
Dendam saat ini, tak ingin rasakan cinta lagi
Ku lelah, cinta dimana kau saat ini

Karya :
Vemi nur anggraeni




Ibu
Dengan sabar ibu membimbingku
Tanpa kenal lelah engkau mengendongku
Tak kau lepaskan ku dalam pelukanmu
Tak pernah kau menyakiti dan melukaiku
Tak kau hiraukan panas matahari menyengat tubuhmu
Tak kau hiraukan gerimis membasahi wajahmu
Tak kau hiraukan keringat bercucuran ditubuhmu
Hanya demi ku buah hatimu
Ku tau engkau letih
Ku tau engkau selalu bercucuran air mata
Kini kau lusuh tak berdaya
Kau berjalan tertatih-tatih
Dengan tetes air mata
Kau rakit kata demi kata
Kau haturkan doa dengan tulusnya
Agar ku bahagia selamanya

Karya :
Astutik








Bersih dan kotor
Sholat itu bersih
Tai itu kotor
Hati itu bersih
Fitnah itu kotor
Ikhlas itu bersih
Sombong itu kotor
Doa itu bersih
Iri itu kotor

Karya :
M.A


Guru
Engkau sumber ilmu
Engkau berbudi mulia
Engkau tulus ikhlas
Engkau selalu di sayangi
Semoga allah memberi nikmat-nya
Selalu dan selamanya
Semoga allah memberi rahmat-nya
Selalu dan selamanya

Karya :
M.A



Kehidupan
Dunia terus berputar
Bagai sebuah roda
Tiap detik, tiap jam
Dapat merubah perilaku seseorang
Kehidupan dapat berubah kapan saja
Mengubah sifat seseorang
Kadang diatas, kadang dibawah
Kadang bahagia, kadang terberduka
Kehidupan memang perih
Bagi kita yang kurang mampu
Namun dalam kehidupan
Selalu muncul semangat dan motivasi

Karya :
Yohanis tandi











Pengakuan diri
Tak satupun orang
Bisa menjamin dirinya
Selamat disaat ajal memanggilnya
Setitik resah, lahan
Semua akan diperhitungkan
Semisai buih, dosa
Yang t’lah kita kerjakan
Setiap mata, hati, kaki, dan tangan
Akan menjadi saksi
Tiada dusta diri ini
Yang tak terhakimi
Luka sepi air mata
Tak berarti lagi
Akan terlambat segala sesal
Diwaktu nanti
Tuhan mohon jangan
Hukum kami dari dosa
Ampuni kami, karena tak mungkin kami
Sanggup menahan pedih
Setitik rahmat yang kau beri
Lebih berarti dari segalanya
Setitik ampunanmu
Akan menghapuskan dosa kami
Inilah pengakuan diri

Karya :
Safrudin
Pohon
Pohon pilihanku
Ku bingung dengan semua tanaman
Yang ada didunia ini
Ku bingung dengan pohon
Yang ada disekitarku
Pohon mangga
Buahnya lebat, daunnya tak ada
Pohon jambu, buahnya tak ada daunnya, daunnya lebat
Pohon rambutan
Buah dan daunnya berimbang
Masih banyak pohon
Yang ingin melindungiku
Dari teriknya sinar mataharimu
Kupilih pohon rambutan
Karena buah dan daunnya berimbang
Ku tak tau akan pilihanku
Ku yakin tuhan akan memilih salah Satu
Ku yakin tuhan memberi terbaik untukku

Karya :
Saudah diniati






Besok
Besok merupakan detik-detik menegangkan
Suka, malu dan perasaan ku tercampur aduk
Ku telah mengenalnnya s’lama 2 tahun
Hanya melalui kertas putih
Bercoretkan tinta hitam
Namun ku belum pernah melihat
Bagaimana bentuk wajahnya
Ku bahagia telah mengenal dia
Walau hanya kertas putih
Bercoretkan tinta hitam
Siapapun kita, bagaimanapun kita
Kita kan menerima apa adanya

Karya :
Taruna W












Kasih Setiamu
Saat ku merenungkan hidup
Sering kali ku melupakanmu
Saat ku berjalan sendiri
S’akan ku meragukanmu
S’makin berat beban hidupku
S’makin ku menjauh darimu
Karena ku pikir kau hebat

laporan KKN

BAB II
DESKRIPSI WILAYAH

1. Letak Dan Wilayah
Kantor Kelurahan Selumit Pantai adalah Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah. Kantor Kelurahan Selumit Pantai dipimpin oleh seorang Lurah yang berada dibawah Camat Tarakan Tengah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Kelurahan Selumit Pantai terletak dipinggiran laut yang biasa disebut Beringin atau Kampung Pukat yang memiliki berbagai ragam ras, suku dan agama, baik itu suku tidung, banjar, jawa, bugis dan lain-lain. Adapun dalam kesehariannya berkehidupan sebagai nelayan dan petani tambak serta masyarakat yang berada di wilayah tersebut sangat harmonis, saling bekerjasama baik dari segi material dan non material.
Kelurahan Selumit Pantai merupakan wilayah Kecamatan Tarakan Tengah dan merupakan salah satu pemekaran dari kelurahan selumit pada tahun 2002 yang di dirikan oleh pemerintah kota Tarakan. Dalam hal ini program pemerintah kota tarakan untuk pembangunan baik dari segi ekonomi maupun pendidikan. Bila dilihat dari kasat mata kelurahan selumit pantai saat dulunya kelihatan kumuh kini setelah adanya pembenahan terlihat tertata rapi dengan adanya bantuan dari berbagai pihak walaupun masih adanya lokasi daerah yang masih kumuh.
Kelurahan Selumit Pantai memiliki sarana dan prasarana yang memadai seperti kantor kelurahan, yang statusnya adalah milik pemerintah dengan luas bangunan 59 m 2 , dengan bentuk bangunan yang bertingkat serta kondisi bangunannya baik. dan memiliki suatu kelembagaan yang bersifat sosial seperti lembaga pemberdayaan masyarakat, PKK, Posyandu dan sebagainya.
Secara khusus profil kelurahan sebagai alat pendataan kelurahan merupakan kumpulan data komprehensif ( multi sector ), yang diharapkan dapat mengakomodasikan kebutuhan data bagi pemanfaat data kelurahan. Pendataan kelurahan selama ini dilakukan secara parsial sesuai kebutuhan masing-masing pihak yang melakukannya sehingga kegiatan pembangunan kelurahan juga dilakukan secara parsial, suatu hal yang harus diatasi dengan adanya suatu sistem pendataan yang komprehensif sebagaimana pada profil kelurahan.
Oleh karena itu, dibutuhkan langkah penyempurnaan terhadap data profil kelurahan yang telah ada untuk menghasilkan profil kelurahan yang lebih sistematis, akseptabel dan applikabel. Hal ini dapat dilakukan melalui penyederhanaan mekanisme materi dan pengolahan pendataan, pengembangan sistem pengolahan data yang efektif dan efisien, penyiapan alat pendataan sistem peningkatan kapasitas pengolah data kelurahan.

2. Topografi
Adapun Letak Kelurahan selumit pantai di daerah pesisir laut dengan ketinggian wilayah kelurahan dari permukaan laut 1, 75 m dpl, dengan suhu minimum 28 oC dan maksimum 40 oC memiliki curah hujan 2,819 mm/hh.
Dan memiliki luas wilayah 3,200 Km2 . yang terbagi dari luas permukiman penduduk 2,84 km2 , dan daerah perkantoran 0,10923 km2 , serta luas prasarana umum lainnya 0, 500 km2 . Adapun jarak kantor kelurahan dengan kelurahan yang terjauh 5 km, dan dengan jarak ke kota 6 km.
mempunyai perbatasan antara lain, di sebelah barat berbatasan dengan laut, di sebelah timur berbatasan dengan kelurahan selumit, di sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan sebengkok, dan di sebelah utara berbatasan dengan kelurahan karang rejo.

3. Penduduk
Jumlah Penduduk per 31 Desember 2007 Kelurahan Selumit Pantai Berjumlah : 16.761 Jiwa
- Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur :

- Jumlah Penduduk Berdasarkan Gender :


Adapun dalam kependudukan di kelurahan selumit pantai memiliki berbagai ragam Kultural atau ras, etnis yang bermukim dikelurahan seperti tabel di bawah ini ;














Sarana dan Prasarana
1. Prasarana Administrasi Kantor :
 Mesin Ketik : 5 unit
 Komputer : 3 unit
 Meja : 20 buah
 Kursi : 146 buah
 Almari Arsip : 85 buah
2. Kendaraan Dinas
 Motor : 3 buah
Prasarana Kesehatan
 Rumah Sakit : - Unit
 Poliklinik / Balai Pengobatan : - Unit
 Apotik : 2 Unit
 Posyandu : 4 Unit
 Toko Obat : 5 Unit
 Tempat Dokter Praktek : 3 Unit
Prasarana Air Bersih
1. Total rumah tangga dapat akses air bersih :
 Tahun 2007 : 2.268 Rumah Tangga
2. Penggunaan air sumur pompa :
 Tahun 2007 : 10 Rumah Tangga
3. Penggunaan air sumur gali :
 Tahun 2007 : 54 Rumah Tangga
4. Pengguna penampungan air hujan :
 Tahun 2007 : 719 Rumah Tangga
5. Pengguna perpipaan ( PDAM ) :
 Tahun 2007 : 2.204 Rumah Tangga
Kepemilikan Jamban
1. Total rumah tangga memiliki jamban / WC
 Tahun 2007 : 0 Rumah Tangga
2. Total rumah tangga tidak memiliki jamban / WC
 Tahun 2007 : 453 Rumah Tangga
3. Pengguna MCK :
 Tahun 2007 : 0 Rumah Tangga
Kelembagaan Ekonomi
1. Pasar
 Tahun 2007 : 1 Unit
2. Lembaga Koperasi / Sejenisnya
 Tahun 2007 : 1 Unit
3. BUMDES
 Tahun 2007 : - Unit
4. Toko / Kios
 Tahun 2007 : 251 Unit
5. Warung Makan
 Tahun 2007 : - Unit
6. Angkutan
 Tahun 2007 : - Unit
7. Pangkalan Ojek atau Sejenisnya
 Tahun 2007 : 5 Unit
Keamanan Swakarsa
1. Jumlah Poskamling
 Tahun 2007 : 8 Unit
2. Jumlah Anggota Hansip
 Tahun 2007 : 97 Orang
Kelurahan saat ini memiliki mitra kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yakni Pelayanan yang prima terhadap masyarakat antara lain :
1. Lembaga pemberdayaan Masyarakat ( LPM ) yang berperan dalam bidang fisik kelurahan
2. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) yang berperan dalam bidang kesejahteraan melalui Posyandu dan kegiatan social kemasyarkatan
3. Karang Taruna berperan sebagai mitra kerja dalam kelompok kepemudaan dan olahraga

Dalam kegiatan kelancaran tugas sehari - hari untuk pelayanan kepada masyarakat, Lurah dibantu oleh :
1. Sekretaris Kelurahan
2. Seksi Pemerintahan
3. Seksi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat
4. Seksi Pelayanan Umum

4. perhubungan
Daerah Selumit Pantai memiliki sarana perhubungan yang ideal. Mengapa dikatakan demikian? Hal ini berhubungan dengan transportasi yang ada, baik transportasi darat maupun laut. Daerah pesisir pasti akan merujuk ke laut, yang tentu saja transportasi laut sangat memegang peranan guna kelancaran perhubungan tersebut yang membuka cakrawala perdagangan antar kota maupun Negara tetangga Malaysia.
Namun tidak kalah pentingnya dengan perhubungan transportasi darat atau kondisi lalulintas darat yang ada di Kelurahan Selumit Pantai ini. Sejak kebakaran yang menimpa wilayah beringin ini beberapa waktu yang lalu, Nampak kondisi jalan yang sudah mulai membaik. Hal ini dapat kita lihat dengan pengaspalan jalan yang diperkeras dan kondisi tanah yang sudah lumayan baik. Sehingga sarana umum yang dapat digunakan oleh penduduk Kelurahan seperti mobil, motor, gerobak, dan lain sebagainya dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu, jembatan-jembatan yang ada baik jembatan beton, besi dan kayu terpelihara cukup dalam kondisi baik.

5. Mata Pencaharian
Keadaan geografis sangat berpengaruh terhadap segi kehidupan dan meta pencaharian masyarakatnya, hal ini terlihat sebagaimana dijumpai pada masyarakat Pantai umumnya yaitu bermata pencaharian sebagai nelayan meskipun tidak seluruhnya namun sebagian besar pasti pencari ikan. Adapun ragam mata pencaharian yang berada di selumit pantai sebagai berikut ;
 Buruh / Swasta : 1.740 orang
 Pegawai Negeri : 125 orang
 Pengrajin : 13 orang
 Pedagang : 257 orang
 Penjahit : 36 orang
 Tukang Batu : 85 orang
 Tukang Kayu : 131 orang
 Peternak : 310 orang
 Nelayan : 2.000 orang
 Montir : 13 orang
 Dokter : 9 orang
 Sopir : 44 orang
 TNI / Polri : 8 orang
 Pengusaha : 87 orang
 Petani / Perkebunan : - orang
 Jasa lainnya : - orang


Tabel presentasi mata pencaharian di kelurahan Selumit Pantai

















6. pendidikan
Dalam perkembangan pada saat ini bila di lihat dari cultural masyarakat selumit pantai dari segi pendidikannya sangat riskan sekali di sebabkan factor ekonomi keluarga yang sehingga generasi muda tidak mampu menempu jenjang pendidikan yang di inginkan oleh pemerintah walaupun adanya program yang bisa memberikan peluang bagi masyarakat agar anak – anaknya sekolah namun kita kembali pada ekonomi yang sekarang terjadi sehingga putra – putri mereka hanya mampu bersekolah sampai sekolah dasar. Bila kita lihat data tabel dibawah ini mayoritas banyak yang berijazahkan sekolah dasar dan sangat sedikit yang berijazahkan sma sampai berijazahkan sarjana.

Adapun upaya pihak kelurahan serta lembaga lainnya seperti LPM mengadakan Bimbingan belajar diluar sekolah yang mana bekerja sama dengan dinas pendidikan melalui program pendidikan kejar paket yang biasa kita dengar paket A, Paket B, Paket C, sehingga anak – anak yang tidak mampu dapat merasakan pendidikan walau itu tidak sama dengan pendidikan yang ada disekolah. Dan kemajuan membangun suatu daerah merupakan salah satu dari pendidikan yang harus diberikan pada masyarakat yang benar – benar tidak mampu seperti di selumit pantai yang mana berm dalam keseharian bernelayan.
Prasarana Pendidikan
1. Tahun 2007
 SLTA / Sederajat : - Unit
 SLTP / Sederajat : - Unit
 SD / Sederajat : 3 Unit
 Lembaga Pend. Agama : - Unit
 Lembaga Pend. Lain / Kursus : - Unit
2. Tahun 2007
 SLTA / Sederajat : - Unit
 SLTP / Sederajat : - Unit
 SD / Sederajat : 3 Unit
 Lembaga Pend. Agama : - Unit
Lembaga Pend. Lain / Kursus : - Unit

7. Agama / kehidupan beragama
kehidupan beragama di kelurahan selumit pantai berbagai ragam dan mayoritas merupakan muslim, dan selalu saling menghormati dan saling menghargai antara umat beragama. dan kelurahan selumit pantai memiliki jumlah penduduk yang menganut agama Kristen 212 orang, agama budha 177 orang, agama katholik 59 orang, hindu 34 orang , dan islam 16.279 orang yang mana mempunyai keyakinan masing – masing.

8. Kebudayaan
kelurahan selumit pantai memiliki budaya sesuai etnis yang berada dilingkungannya seperti suku tidung yang memiliki adat budaya sejak dari nenek moyang hinggga sampai saat ini dilestarikan oleh anak cucunya seperti adat perkahwinan, yang selalu di iringi dengan pukulan hadrah, japin, serta tidak pula setelah acara resepsi yang biasa disebut malom talu landom ( atau malam tiga malam ) yang mana merupakan ciri khas dari adat suku tidung, begitu pula dari etnis lainnya.



BAB III

A. Rencana Pembangunan Desa / Kelurahan
Berdasarkan survey yang telah kami lakukan di kelurahan Selumit Pantai, dalam segi pembangunannya sudah memiliki kualitas yang memadai seperti: sarana jembatan dengan kondisi yang baik, pelabuhan yang kondisiya juga baik, namun bila ditinjau kembali daerah lingkungannya sangat tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah tentang kebersihan, walaupun tempatnya di pesisir laut tetapi kebersihan lingkungan itu harus tetap dijaga. Baik didarat maupun dilaut dan satu yang memang belum ada terutama penempatan bak sampah sehingga masyarakat membuang sampah didalam laut. Namun, melihat perkembangan disetiap kelurahan yang memiliki RT akan tetapi di masih belum adanya plang pembatas – pembatas wilayah RT seperti di belakang BRI yang mana RT 29, RT 15, RT 16, RT 17, RT 18, RT 27, dan di Belakang Hotel Taufik RT 23, RT 24, RT 25.

B. Permasalahan
Kondisi masyarakat yang heterogen menyebabkan sulitnya komunikasi yang baik antar pihak kelurahan dengan masyarakat setempat. Masalah ini memicu saling ketidak perdulian masyarakat terhadap akan sesuatu yang terjadi di lingkungan. Banyak program yang dicanangkan oleh pihak kelurahan tidak berjalan dengan baik karena minimnya keperdulian masyarakat setempat. .
Masyarakat miskin dan berpendidikan rendah merupakan cerminan dari masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Demikian halnya dengan masyarakat kelurahan Selumit Pantai ( walaupun tidak seluruhnya ). Terkadang mereka tidak paham akan birokrasi yang harus dilalui ketika ingin berurusan dengan pihak Kelurahan. Tidak jarang terjadi missed komunikasi dan salah paham tentang bantuan bagi masyarakat miskin.
Bidang Macam Masalah Tempat

Fisik :
a. Pembuatan Plang RT






b. Pembangunan dan Pemeliharaan Prasarana Fisik :
- Pengecatan dan pembuatan bagan struktur serta Inventarisir data :
1. Kantor Lurah Selumit Pantai
2. Posyandu Bunga tanjung
3. posyandu mustika ratu
4. posyandu pandan wangi

c. Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Ibadah :
- Pengecatan dan pembuatan bagan struktur TKA/TPA BKPRMI BAIBURRAHMAN UNIT 15
- Pembuatan Kaligrafi

Dikarenakan jumlah RT dan penduduk yang bertambah maka perlu adanya plang pembatas RT yang pada dasarnya untuk mengetahui wilayah RT tersebut.









Kurangnya perhatian pengurus terhadap sarana yang telah disediakan






Keterbatasan financial dalam pemeliharaan sarana yang ada






Belum memiliki Bendera INNALILLAHI WA INNA LILLAHI RAJI’UN



Kelurahan Selumit Pantai












Kelurahan Selumit Pantai








Kelurahan Selumit Pantai







Kelurahan Selumit Pantai






Bidang Macam Masalah Tempat
Non Fisik :
a. Aspek Pendidikan :
- Kegiatan bimbingan belajar

b. Aspek Kesehatan :
- Pendataan Kesehatan tentang Hidup Bersih
- Pembagian Bubuk Abates

c. Aspek Lingkungan :
- Penyuluhan penanggulangan bahaya kebakaran

d. Aspek Keamanan :
- Ikut serta dalam menjaga keamanan ( ikut ronda )
- Rendahnya kemauan anak-anak mengikuti pelajaran diluar jam sekolah

- Kurangnya kesadaran masyarakat dalam bagaimana hidup yang bersih.
- Mencegah agar tidak terjadinya wabah demam berdarah.

- Telah terjadinya kebakaran
- Kurang waspadanya masyarakat akan bahaya kebakaran

- Beberapa pos kamling yang tidak sepenuhnya aktif melaksanakan kegiatan ronda malam


Kelurahan Selumit Pantai



Kelurahan Selumit Pantai





Halaman Kelurahan Selumit Pantai



Kelurahan Selumit Pantai








BAB IV
RENCANA KEGIATAN
Berbagai macam kegiatan yang direncanakan oleh mahasiswa KKN sesuai dengan kebutuhan masyarakat telah dirumuskan. Diantaranya adalah:
Bidang Rencana Kegiatan Tempat Kegiatan
Fisik Pembuatan Plang pembatas RT - posko KKN III di Posyandu bunga Tanjung
Penggadaan bak sampah Kelurahan selumit pantai Rt 01
Pembangunan dan pemeliharaan sarana
- posyandu
- LPTKA – BKPRMI BAIBURRAHMAN unit 15


Kelurahan selumit Pantai RT 03
Non Fisik
Aspek Pendidikan
Kegiatan Belajar Mengajar
- Posko KKN UB ( Posyandu Bunga Tanjung)
- TKA / TPA Alqur’an Baiburrahman unit 15
Aspek Kesehatan - pendataan kesehatan tentang hidup bersih
- pembagian bubuk abate
- Penyuluhan HIV / AIDS
RT 03 dan 05

Seluruh RT Kelurahan Selumit Pantai
SDN 002
Aspek Lingkungan Penyuluhan Penanggulangan bahaya kebakaran
Halaman Kelurahan selumit pantai
Pemeliharaan lingkungan dan kebersihan
Wilayah RT 03
Kerja Bakti Wilayah RT 01 dan RT 12 Kelurahan selumit Pantai
Penghijauan
Korwil Kec – Tarakan Tengah Kelurahan Pamusian Ladang Dalam RT 22
Bakti Sosial Dipantai Amal Korwil Kec – tarakan Timur
Kelurahan pantai amal
Tarakan, 21 juni 2008
Ketua Sub Unit XII

Sollaimansyah
NPM.04601020022

Mengetahui / Mengesahkan,

Lurah Dosen Pembimbing Lapangan

JAFAR SIDIK.SE MUKHLIS.SE,.Msi.
NIP. 010186815 NIDN. 1122017401
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN

Bidang Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Tempat Kegiatan

Fisik 5 Mei s/d
8 Juni 2008
23 Mei s/d 16 Juni 2008 - Pemetaan RT

- Pembuatan Plang pembatas RT Wilayah Kelurahan selumit pantai
- posko KKN III di Posyandu bunga Tanjung
Penggadaan bak sampah Kelurahan selumit pantai Rt 01



28 Mei 2008


30 Mei 2008 Pembangunan dan pemeliharaan sarana
- posyandu

- LPTKA – BKPRMI BAIBURRAHMAN unit 15



Kelurahan selumit Pantai RT 03

Non Fisik
Aspek Pendidikan
28 April s/d
31 Mei 2008
Kegiatan Belajar Mengajar
- Posko KKN UB ( Posyandu Bunga Tanjung)
- TKA / TPA Alqur’an Baiburrahman unit 15


Aspek Kesehatan 2 Mei s/d
4 Mei 2008

10 Mei s/d
11 Mei 2008
- - pendataan kesehatan tentang hidup bersih
- pembagian bubuk abate
- Penyuluhan HIV / AIDS
RT 03 dan 05

Seluruh RT Kelurahan Selumit Pantai
SDN 002

Aspek Lingkungan
31 Mei 2008 Penyuluhan Penanggulangan bahaya kebakaran Halaman Kelurahan selumit pantai

- Pemeliharaan lingkungan dan kebersihan
Wilayah RT 03

-
Kerja Bakti Wilayah RT 01 dan RT 12 Kelurahan selumit Pantai

17 Mei 2008 Penghijauan
Korwil Kec – Tarakan Tengah Kelurahan Pamusian Ladang Dalam RT 22

7 Juni 2008 Bakti Sosial Dipantai Amal Korwil Kec – Tarakan Timur

Kelurahan Pantai Amal
Aspek Sosial
14 Mei 2008




18 Mei s/d
14 Juni 2008


18 April s/d 18 Mei 2008
- Membantu Masyarakat dalam melayani pembuatan KTP dan Kartu Keluarga

- Pembuatan Kaligrafi



Pelayanan Masyarakat di kelurahan Kelurahan Selumit Pantai RT 3



Posko KKN UB
( Posyandu Bunga Tanjung )

Kelurahan Selumit Pantai


Tarakan, 21 juni 2008
Ketua Sub Unit XII

Sollaimansyah
NPM.04601020022

Mengetahui / Mengesahkan,

Lurah Dosen Pembimbing Lapangan

JAFAR SIDIK.SE MUKHLIS.SE,.Msi.
NIP. 010186815 NIDN. 1122017401

makalah

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar belakang

Penciptaan sastra pada masa kini lebih menekankan kepada masalah manusia, demikian pula dengan puisi, hanya bagaimana penyair menyajikan itulah yang berbeda. Puisi diciptakan didasarkan atas ilham dari beragam peristiwa yang dituangkan dengan media terpilih, penjiwaan yang lengkap, dan membawa suatu konsep secara puitis (1985: 4).

Tidak dapat dipungkiri bahwa gaya bahasa memainkan peranan yang penting dalam sebuah puisi. Gaya bahasa yang menjadikan karya itu hidup atau kaku. Kalau gaya bahasa dipersembahkan dengan baik, indah dan sempurna menjadikan karya itu menarik dan memikat hati pembaca. Begitulah sebaliknya. Dalam penulisan sajak atau puisi, setiap penyair mempersembahkannya dengan gaya bahasa yang tersendiri. Pembaca akan dapat mengesan kelainan gaya bahasa diantara seorang penyair dengan penyair yang lain. Gaya bahasa juga menjadikan sesebuah karya itu bermutu tinggi di mata pembaca. Dan biasanya gaya bahasa itu bergantung kepada pengalaman, ilmu dan kemahiran berbahasa yang dimiliki oleh setiap individu.

  1. Rumusan masalah

Dalam puisi memiliki gejala-gelaja dalam suatu menciptakan atau mengekspresikan karyanya dengan demikian penulis mencoba memberikan suatu rumusan masalah-masalah yang terjadi dalam puisi itu. Adapun masalah-masalahnya yaitu :

    1. Apakah mengekspresikan karya seorang penyair mampu meningkatkan kualitas puisi pada saat ini?
    2. Apakah pemaknaan puisi mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penciptaan atau karya seorang penyair?

  1. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan ini sebagai bagian dari rumusan masalah dan latar belakang maka dari itu tujuan sebagai berikut:

    1. Meningkatkan kualitas puisi pada saat ini
    2. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penciptaan atau karya seseorang penyair.

  1. Manfaat penulisan

Dari latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penulisan ini kita bisa memahami manfaat penulisan tersebut sebagai berikut:

    1. Peningkatan kualitas puisi tersebut
    2. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap penciptaan atau karya seseorang penyair.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Arti bahasa bagi seorang penyair

Seseorang yang menyebut dirinya aku yang hidup diantara aku-aku yang lain di tengah-tengah masyarakat yang tak mau dipanggil seekor atau setangkai orang. Sebagai manusia biasa, ia memiliki pikiran, untuk mengetahui segala sesuatu, menganalisa, mengolah, mengklasifikasi dan menyimpulkan. Ia, juga mempunyai perasaan seperti rasa cinta kasih, rasa benci, rasa keindahan, rasa senang, terharu, puas, pesona, sedih, dongkol dan lain-lainnya.

Dua faktor ini (pikiran dan perasaan) hidup dan menyatu dalam diri penyair dan sekaligus merupakan alat yang terpenting baginya untuk mengembangkan cita-citanya dan bakatnya, untuk membudayakan dirinya, lingkungannya, bangsanya dan negaranya. Dari sini lahirlah pemikir-pemikir besar, para filosof, para jangga dan budayawan.

Pertama-tama ia mempunyai kepekaan terhadap rangsangan sekitarnya. Keduanya, ia mampu menterjemahkan kembali kesan-kesan yang dialaminya dan rangsangan-rangsangan yang diterimanya dan diekspresikannya kembali sebagai ungkapan sastra, setelah melalui proses pemasakan, melalui pemilihan kata-kata yanhg tepat, warna bunyi yang sesuai dengan suasana kelahiran. Dan ketiga bahwa penyair itu ialah seniman yang jatuh cinta pada bahasa.

Melalui ciptaannya ia mengajak pembaca untuk menghasilkan sajak-sajak yang dapat mewakili jamannya. Menurut H.B jassin yang disebut penyair ialah pencipta yang menyairkan kehidupan dengan alat bahasa dan dapat membentuk nilai-nilai kehidupan seperti yang hidup dalam isi kesadarannya.

Untuk melihat lebih dalam, kedalam hakekat segala sebab di belakang kenyataan yang Nampak di belakang kehidupan sehari-hari penyair bisa melihat dunia lain dengan kehebatannya masing-masing.

Penyair juga mempunyai keinginan-keinginan, ide, pesan, hasrat, gagasan, atau saran-saran untuk menyampaikan sesuatu kepada masyarakat kecil maupun masyarakat luas termsuk interaksi antara dunia dalam dirinya dengan dunia luar dirinya. Penyair banyak menangkap momentum peristiwa dalam penggambarannya. Hal-hal ini yang ditangkap kadang-kadang merupakan kesan yang menyenangkan, problem yang harus direspon, ataupun pengalaman batiniah yang perlu disimak isinya. Untuk mengutarakan ini yang diandalkan penyair hanyalah bahasa dan kata-kata.

Dengan bahasa ia bisa menangkap maksud dan perasaan orang lain tapi juga dengan bahasa ia dapat mengutarakan pendapatnya, keterlibatannya, serta keterharuannya terhadap sesuatu kepada masyarakat.

Kata-kata merupakan alat yang paling komunikatif bagi penyair untuk mencatatkan getaran pikiran dan gejolak perasaannya. Seorang penyair harus bisa menguasai tata bahasa secara baik sebab jika tidak maka akan mengalami kesulitan menterjemahkan penghayatannya / pengalamannya melalui kata-kata untuk pencapaian maksudnya.

Menurut prof.S.takdir alisjahbana bahwa bahasa ialah ucapan, pikiran dan perasaan manusia dengan teratur dan memakai alat bunyi. Penggunaan bahasa yang keliru sudah tentu akan menggambarkan jalan pikiran yang keliru pula.

Dengan menguasai bahasa secara baik, maka dengan mudah ia akan menyairkan kehidupan, baik kehidupan lahiryah maupun bathinyah lewat persentuhannya yang luluh dengan dunia luarnya.

Dalam majalah sastra horizon pebruari 1980 Mochtar lubis menulis :“wilayah pengarang tidak terbatas pada satu dua bidang kehidupan saja, tapi menyangkut seluruh kehidupan termasuk kehidupan di dalam diri manusia sendiri yakni wilayah pikiran dan perasaan, wilayah sadar dan bawah sadar diri kita sebagai imbalan terhadap dunia diri kita.” Dasar inilah kiranya yang harus dipertahankan oleh seorang penyair untuk dapat diaplikasikan kemasyarakat serta pemahaman tentang penciptaan suatu puisi.

  1. Puisi lahir karena jatuh cinta seniman kepada bahasa

bahasa bagi seorang penyair adalah miliknya yang paling berharga. Dengan bahasa ia mengutuk/ mencaci maki dunia, tetapi juga dengan bahasa ia menyanyikan perasaannya atau mengembara ke dalam angan-angannya.

Bahasa taka pernah kering dalam jiwanya, setiap sentuhan, setiap situasi, setiap merasa dan mengagumi, hendak ditemukan dalam bahasa. dan merupakan kekuatan magic bagi penyair untuk sampai kepada realita estetis. Seni (puisi) ialah bahasa perasaannya, bahasa cinta bencinya, berahinya, jiwanya, pikirannya, renungan estetisnya, pengalaman dan penghayatan intensitas kemanusiaannya. Bahasa yang menyeluruh dilahirkan lewat kata-kata.

Penyair adalah mereka yang jatuh cinta kepada bahasa. karena bahasa merupakan nyanyian jiwa yang tak henti-hentinya bergetar dalam kalbu mereka. Dengan bahasa, mereka merasa menemukan tempat yang aman untuk menyembunyikan atau mengekspresikan diri mereka.

Dr. mohammad Iqbal, penyair yang penuh élan vital, swimburne yang menemukan keindahan puisi dalam bunyi, Tagore, Dante Alighieri dan lain-lain adalah penyair-penyair yang telah mengabdikan diri mereka dalam puisi karena jatuh cintanya kepada bahasa.

Penyair atau prosa tidak begitu saja menjadi pengarang tanpa lebih dahulu jatuh cinta kepada bahasa. dari sebuah sajak yang baik misalnya, tanpa kita memahami arti yang dikandungnya, tiba-tiba saja kita terjalin dalam komunikasi batin.

Akhirnya kita berkesimpulan bahwa bahasa yang baik harus digali dari kehidupan yang intens dan baik pula. Maka itulah puisi yang sukar dijinakkan tapi senantiasa lahir karena jatuh cintanya penyair kepada bahasa. dan inilah konsekuensinya terhadap kecintaan kepada nilai-nilai.

  1. Pembinaan dan pengembangan seni sastra lewat deklamasi

Isltilah deklamasi, asing bagi kita. Bahkan sering kita saksikan atau mengikuti lomba jenis kesenian ini, baik di sekolah- sekolah, di masyarakat, atau melalui media-media. Namun masalah yang kita hadapi sampai hari ini ialah adanya kekacauan tafsiran tentang deklamasi itu sendiri. Dari kekacauan tafsiran ini muncul calon-calon deklamator/deklamatris yang salah kaprah, seperti berjingrak-jingrak, bahkan berguling-guling diatas lantai dan sebagainnya.

Untuk itulah betapa pentingnya kita mengemban kata sepakat tentang pengertian deklamasi ini.

Sastra merupakan suatu peristiwa seni yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Ia diciptakan pengarang sebagai the act of enjoyment yakni semacam kegiatan estetis dan di persembahkan kepada masyarakat untuk dinikmati. Karena isinya mengungkap kehidupan yang menyeluruh secara lahir batin. Maka sastra mempergunakan dua cara berbahasa yakni bahasa yang berbobot konotatif dan bahasa denotatif.

Bahasa konotatif ialah bahasa ungkapan perasaan, yang berhubungan erat dengan suasana jiwa. Ungkapan kata-kata dalam bahasa konotatif tidak hanya memiliki makna pusat tetapi juga berisi simbol-simbol. Bahasa konotatif tidak mementingkan arti tetapi mementingkan bobot dan gaya serta keluasan tafsiran. Sebagai contoh dapat kita ambil baris sebuah sajak, misalnya: “rinduku burung-burung merpati terbang ke negeri kenangan.”

Sedang bahasa denotatif ialah bahasa yang dipergunakan untuk mengutarakan akal pikiran kita. Bahasa ini bisa kita jumpai pada buku pelajaran yang bukan sastra seperti sejarah, geografi, sosiologi, dan berbagai ilmu pengetahuan yang lainnya.

Bahasa denotatif bertugas menterjemahkan arti pokok suatu benda yang ditunjukkannya. Jadi setiap kata hanya memiliki arti pusat yang disebut oleh kata itu. Jalan bahasanya berdasarkan hukum akal, sebab akibat karena setiap kata mengemban tugas yang ketat yakni arti pokok yang disebut kata itu. Perhatikan contoh berikut ini ; ( saya membaca Koran, Abdullah menebang kayu.”

Adakah perasaan yang terkandung di dalamnya? Sudah tentu tidak ada. Namun dalam sastra cenderung mempergunakan keduanya.

Sastra menurut bentuknya ada 3 yakni ; prosa, puisi, kritik dan esei. Klimaks dari bahasa konotatif terdapat dalam puisi. Dari bentuk ini, lahirlah istilah Deklamasi. Maka jelaslah bahwa deklamasi pada hakekatnya menyerukan / mengucapkan isi sebuah puisi.

a. Pengertian deklamasi

Istilah deklamasi berasal dari declamare atau declaim, yang artinya menyurukan atau membacakan sesuatu hasil sastra dengan lagu dan gerak-gerik sebagai alat Bantu. Gerak-gerik yang dimaksud adalah gerak-gerik alat Bantu yang steril, puitis, seirama dengan isi bacaan.

Dan dapat dikatakan bahwa pengertian deklamasi itu adalah perbuatan menyampaikan hasil-hasil sastra ( puisi ) dengan bahasa lisan. Orang mempunyai keahlian dalam menyampaikan / mendeklamasikan hasil sastra disebut deklamator untuk pria dan deklamaktris bagi wanita.

b. Bekal bagi seorang deklamator/deklamaktris

Menjadi seorang deklamator / deklamatris yang baik, tentunya harus memahami situasi sebuah sajak tersebut. Dan memahami latar belakang penulisan sajak itu serta isinya. Apakah ketika dalam pembuatan sang penyair mengambil suasana perang, penderitaan dan kelaparan, atau kegembiraan yang dialaminya. Selain itu, sebagai deklamator perlu juga mengetahui riwayat hidup penyair, apakah berasal dari lingkungan keluarga yang menderita, sehingga melukiskan dalam syair-syair ataupun sebagainya.

Dan setelah memahami syair tersebut sebagai deklamator mulai menghayati, yakni memikirkan, merasakan, membayangkan kembali apa-apa yang telah direnungkan, dirasakan dan dibayangkan oleh sang penyair. Jadi seorang deklamator harus berusaha menempatkan diri sebagainya penyairnya, sehingga pengaturan suasana yang dikandung oleh sajak tersebut.

Adapun bekal seorang deklamator / deklamaktris yang harus dimilikinya yaitu ;

- Kepribadian, yakni gambaran atau kesan pertama ketika naik pentas: tenangkan diri, tidak mudah gugup dan berwibawa dan yakin pada diri sendiri.

- Volume suara, bagaimana warna suara, kejelasan, serta pengaturan keras lemahnya suara tersebut.

- Lafal (artikulasi yang baik)

- Pengaturan tempo.

Setelah keempat bekal ini dikuasai oleh seorang deklamator maka akan memberikan suatu nuansa seperti yang diciptakan oleh sang penyair walaupun deklamator bukan penciptanya.

c. Tujuan deklamasi

Tujuan deklamasi tak berbeda dengan tujuan sastra. Tujuan seorang deklamator tak berbeda dengan tujuan sastrawan. Keduanya saling membutuhkan dan saling melengkapi. Seorang penyair menyampaikan buah pikirannya, gejolak perasaannya dan luapan emosinya lewat bahasa tulisan. Penyair menuliskan apa-apa yang dirasakan atau dilihat dan dihayati.

Sedangkan deklamator / deklamaktris menyampaikan selurh buah pikiran dan perasaan sang sastrawan ke dalam bahaa lisan. Kedua-duanya mempunyai tujuan yang sama yakni ingin menyampaikan isi hati pengarangnya. Kedua-duanya sama penting. Seorang penyair belum tentu senang yang dimiliki oleh deklamator, dan begitu juga sebaliknya.

Seorang deklamator yang baik, sanggup menyampaikan isi hati sastrawan dengan sejelas-jelasnya, dan seutuh uthnya. Serta mampu menciptakan keharuan dihati pendengarnya, seperti keharuan seorang penyair di kala menciptakan sajaknya. Karena itu pilihlah sajak yang sesuai dengan pengalaman dan kepribadian yang kita miliki.

  1. eksitensi seorang penyair

Di dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kegiatan seni budaya, kita sering mendengar atau membaca istilah penyair. Nama-nama mereka sering terdengar dan tercantum dalam majalah-majalah sastra atau sebagainya. Para kritisi sering memperbincangkan hasil karya penyair. Karya-karya mereka, tidak saja menarik perhatian para peminat tetapi juga para kritisi di bidang puisi.

Untuk mengenal penyair secara hakiki, maka pertanyaan pertama yang timbul dalam hati ialah siapakah penyair? Penyair seperti juga tentara atau petani, guru atau pedagang yang sama-sama memiliki tugas dalam memenuhi fungsi sosialnya. Tentara memiliki fungsi untuk berperang, atau mempertahankan Negara. Seorang petani memiliki fungsi sosial sebagai penghasil bahan makanan. Seorang guru mempunyai fungsi sosial sebagai pendidik, seorang pedagang fungsinya berdagang.

Maka bagi seorang penyair, fungsi sosialnya ialah sebagai pencipta puisi atau penulis sajak-sajak. Di luar sana dia bukan siapa-siapa terkecuali sebagai manusia biasa. Karena statusnya social sebagai penulis sajak, maka di gelar dengan nama penyair. Jadi, baik tentara maupun petani, baik dokter maupun guru kesemuanya sama penting. Yang berbeda hanyalah status sosialnya. Tidak ada yang dominan dari yang lain, semuanya saling melengkapi kekurangan salah satunya serta kekurangan seluruhnya.

Kalau tentara berbicara dengan senjatanya, petani menulis dengan cangkulnya, maka sang penyair akan berbicara dengan sajaknya, dengan tetesan air mata, hati yang gundah melalui sajak-sajaknya serta mengutuk dunia. Seperti sepenggal sajaka dibawah ini;

Ah, dunia ! dunia !

Saya pusing di atas kau

Sajak dari OR. Mandank

Jadi jelas, bahwa yang dapat disebut penyair ialah mereka yang selalu melibatkan diri dalam kegiatan penciptaan puisi. Bagi penyair puisi adalah cangkul dari petani, atau senjata dari tentara.

Dengan singkat dapat dikatakan, bahwa semua orang mempunyai pengalaman tetapi tidak semua orang bisa melahirkan kembali pengalamannya dalam tulisan. Jadi dalam penyair harus bisa menonjolkan melahirkan kemampuan untuk melahirkan kristialisasi penghayatan dalam menulis suatu sajak. Namun bagi yang bukan penyair dan tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan suatu sajak hal ini merupakan rahasia tuhan karena dia yang memberikan suatu mukjizat dalam berkarya.

Bagi penyair , pengalaman adalah sumur yang tidak pernah kering, semakin ditimba, semakin dalam dan semakin jauh menukik kedalam kehidupan. Dunia ini luas dan penuh sejuta pengalaman dalam hidup dan penuh dengan inspirasi. Ketika kita memandangi langit dengan matahari yang bersinar sudah tentunya itu sebagai inspirasi kita selaku penyair ketika kita merenungkan seksama. Dan akan berkata “berapa musim lagi kita akan memandang matahari” dalam hal ini telah muncul sebuah sajak dari pandangan kita selaku penyair.

Dalam setiap gerak, dalam diam, setiap momen atau deruan angin menyapa dedaunan merupakan suatu inspirasi yang dapat memperkaya sang penyair.

Untuk bisa melukiskan semua pengalaman yang bersumber dari kehidupan maka jalan yang ditempuh oleh penyair ialah mendekati kehidupan hingga ke intinya. Hanya dengan cara itu kita bisa menghasilkan puisi. Menjadi penyair yang baik ialah penyair yang bisa berhasil mendekati kehidupan seutuhnya. Seorang yang asing dengan kehidupannya maka tidak akan bisa menulis sebuah puisi. Karena puisi bukan tergantung awing-awang, tetapi hasil pergaulan penyair dengan pengalamannya.

Mendekati kehidupan berarti mendekati diri sendiri, kembali ke dalam diri sendiri. “kalau sudah kembali ke dalam diri sendiri, lalu mendekatlah kepada alam” menurut Rainer Maria Rilke. “tulislah apa yang kau kagumi, yang kamu risaukan, yang kamu cintai, yang kamu rindukan.”

Persentuhan antara dunia batin di luar diri penyair dengan dunia batin dalam diri penyair, akan melahirkan penghayatan estetis. Dan itulah puisi. Jadi apa yang di puisikan adalah pernyataan intensitas dari pada diri sang penyair.

BAB III

PENUTUP

  1. kesimpulan

Penciptaan sastra pada masa kini lebih menekankan kepada masalah manusia, demikian pula dengan puisi, hanya bagaimana penyair menyajikan itulah yang berbeda. Puisi diciptakan didasarkan atas ilham dari beragam peristiwa yang dituangkan dengan media terpilih, penjiwaan yang lengkap, dan membawa suatu konsep secara puitis (1985: 4).

Dua faktor ini (pikiran dan perasaan) hidup dan menyatu dalam diri penyair dan sekaligus merupakan alat yang terpenting baginya untuk mengembangkan cita-citanya dan bakatnya, untuk membudayakan dirinya, lingkungannya, bangsanya dan negaranya. Dari sini lahirlah pemikir-pemikir besar, para filosof, para jangga dan budayawan.

Dengan bahasa ia bisa menangkap maksud dan perasaan orang lain tapi juga dengan bahasa ia dapat mengutarakan pendapatnya, keterlibatannya, serta keterharuannya terhadap sesuatu kepada masyarakat.

Kata-kata merupakan alat yang paling komunikatif bagi penyair untuk mencatatkan getaran pikiran dan gejolak perasaannya. Seorang penyair harus bisa menguasai tata bahasa secara baik sebab jika tidak maka akan mengalami kesulitan menterjemahkan penghayatannya / pengalamannya melalui kata-kata untuk pencapaian maksudnya.

Menurut prof.S.takdir alisjahbana bahwa bahasa ialah ucapan, pikiran dan perasaan manusia dengan teratur dan memakai alat bunyi. Penggunaan bahasa yang keliru sudah tentu akan menggambarkan jalan pikiran yang keliru pula.

Dengan menguasai bahasa secara baik, maka dengan mudah ia akan menyairkan kehidupan, baik kehidupan lahiryah maupun bathinyah lewat persentuhannya yang luluh dengan dunia luarnya.

Bahasa bagi seorang penyair adalah miliknya yang paling berharga. Dengan bahasa ia mengutuk/ mencaci maki dunia, tetapi juga dengan bahasa ia menyanyikan perasaannya atau mengembara ke dalam angan-angannya.

Bahasa taka pernah kering dalam jiwanya, setiap sentuhan, setiap situasi, setiap merasa dan mengagumi, hendak ditemukan dalam bahasa. dan merupakan kekuatan magic bagi penyair untuk sampai kepada realita estetis. Seni (puisi) ialah bahasa perasaannya, bahasa cinta bencinya, berahinya, jiwanya, pikirannya, renungan estetisnya, pengalaman dan penghayatan intensitas kemanusiaannya. Bahasa yang menyeluruh dilahirkan lewat kata-kata.

Isltilah deklamasi, asing bagi kita. Bahkan sering kita saksikan atau mengikuti lomba jenis kesenian ini, baik di sekolah- sekolah, di masyarakat, atau melalui media-media. Namun masalah yang kita hadapi sampai hari ini ialah adanya kekacauan tafsiran tentang deklamasi itu sendiri. Dari kekacauan tafsiran ini muncul calon-calon deklamator/deklamatris yang salah kaprah, seperti berjingrak-jingrak, bahkan berguling-guling diatas lantai dan sebagainnya.

Untuk itulah betapa pentingnya kita mengemban kata sepakat tentang pengertian deklamasi ini.

Bahasa konotatif ialah bahasa ungkapan perasaan, yang berhubungan erat dengan suasana jiwa. Ungkapan kata-kata dalam bahasa konotatif tidak hanya memiliki makna pusat tetapi juga berisi simbol-simbol. Bahasa konotatif tidak mementingkan arti tetapi mementingkan bobot dan gaya serta keluasan tafsiran. Sebagai contoh dapat kita ambil baris sebuah sajak, misalnya: “rinduku burung-burung merpati terbang ke negeri kenangan.”

Sedang bahasa denotatif ialah bahasa yang dipergunakan untuk mengutarakan akal pikiran kita. Bahasa ini bisa kita jumpai pada buku pelajaran yang bukan sastra seperti sejarah, geografi, sosiologi, dan berbagai ilmu pengetahuan yang lainnya.

Adapun bekal seorang deklamator / deklamaktris yang harus dimilikinya yaitu ;

- kepribadian, yakni gambaran atau kesan pertama ketika naik pentas: tenangkan diri, tidak mudah gugup dan berwibawa dan yakin pada diri sendiri.

- Volume suara, bagaimana warna suara, kejelasan, serta pengaturan keras lemahnya suara tersebut.

- Lafal (artikulasi yang baik)

- Pengaturan tempo.

Setelah keempat bekal ini dikuasai oleh seorang deklamator maka akan memberikan suatu nuansa seperti yang diciptakan oleh sang penyair walaupun deklamator bukan penciptanya.

Untuk mengenal penyair secara hakiki, maka pertanyaan pertama yang timbul dalam hati ialah siapakah penyair? Penyair seperti juga tentara atau petani, guru atau pedagang yang sama-sama memiliki tugas dalam memenuhi fungsi sosialnya. Tentara memiliki fungsi untuk berperang, atau mempertahankan Negara. Seorang petani memiliki fungsi sosial sebagai penghasil bahan makanan. Seorang guru mempunyai fungsi sosial sebagai pendidik, seorang pedagang fungsinya berdagang.

Bagi penyair , pengalaman adalah sumur yang tidak pernah kering, semakin ditimba, semakin dalam dan semakin jauh menukik kedalam kehidupan. Dunia ini luas dan penuh sejuta pengalaman dalam hidup dan penuh dengan inspirasi. Ketika kita memandangi langit dengan matahari yang bersinar sudah tentunya itu sebagai inspirasi kita selaku penyair ketika kita merenungkan seksama. Dan akan berkata “berapa musim lagi kita akan memandang matahari” dalam hal ini telah muncul sebuah sajak dari pandangan kita selaku penyair.

Mendekati kehidupan berarti mendekati diri sendiri, kembali ke dalam diri sendiri. “kalau sudah kembali ke dalam diri sendiri, lalu mendekatlah kepada alam” menurut Rainer Maria Rilke. “tulislah apa yang kau kagumi, yang kamu risaukan, yang kamu cintai, yang kamu rindukan.”

Persentuhan antara dunia batin di luar diri penyair dengan dunia batin dalam diri penyair, akan melahirkan penghayatan estetis. Dan itulah puisi. Jadi apa yang di puisikan adalah pernyataan intensitas dari pada diri sang penyair.

  1. saran

Dalam diri penyair memiliki sebuah kehidupan yang merupakan adalah kenyataan- kenyataan dalam hidupnya. Dan bagi kita hanya menikmati sebuah syair yang telah tertulis maka dari itu eksitensi seorang penyair harus kita berikan sebuah nilai yang berharga dengan demikian penyair dapat diketahui oleh kalangan masyarakat. Dan demikian yang dapat diberikan penulis semoga makalah ini sebagai acuan kita untuk meningkatkan pemahaman penyair dikalangan masyarakat luas serta yang ingin memperdalam tentang puisi.

Segala sesuatu pasti akan memiliki nilai tersendiri sama halnya dengan sebuah karya yang dituliskan oleh sang penyair, memiliki nilai-nilai moral, sosial, serta religius. Maka dari itu kita sebagai generasi muda untuk dapat memperkayakan lagi khususnya dibidang sastra.

Demikian saran yang dapat disampaikan kekurangan hanya milik penulis dan kesempurnaannya hanya milik allah swt.

DAFTAR PUSTAKA

Aftaradun. 1990. pengantar apresiasi puisi. Bandung : angkasa.

Djoko Pradojo. Rakhmad. 1993. pengkajian puisi. Yogyakarta : Gajah mada University Press.